Sabtu, 04 April 2020

Rahasia Hutan

                      Rahasia Hutan

 
     Suatu hari Hendra berniat pergi ke rumah saudaranya yang bernama Tasya,dia tinggal di balik bukit tua dan di halaman belakangnya terdapat hutan yang menaktkan.Hendra pergi dengan teman baiknya yaitu Santika dan Rio,mereka ingin juga meneliti kebenaran mengenai sosok hantu yang ada di hutan halaman belakang rumah Tasya.
       Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh mereka akhrinya samapi di sebuah tempat yang hanya terdapat satu rumah yaitu rumah Tasya sendiri,ia yang sudah sering mengalami hal janggal di rumah tersebut menceritakan kepada Hendra.
        "Jadi terkadang saya melihat benda berpindah dengan sendirinya,saya ingin pindah dari tempat tersebut namun saya harus disini karena jarak dari pekerjaan saya tak jauh "ucap Tasya
     
        "Bolehkakh kami menginap disini untuk sementara "ucap Hendra.

     "Boleh silahkan,kebetulan saya memiliki satu kamar dengan dua ranjang jadi kalian bisa pakai itu,namun...."ucap Tasya yang tidak melanjutkan kata katanya.

      "Namun apa ?,apakah ada sesuatu yang terjadi di ruangan tersebut ? "tanya Hendra.

        "Entah mengapa tempat tersebut sering terdengar suara aneh,terkadang saya menemukan barang barang kuno yang terdapat disini "jawab Tasya.

          "Baiklah tak apa,kami akan mencoba menyesuaikan dengan tempat tersebut meskipun cukup seram "ucap Rio.

           "Santika,kau tidur dengan Tasya saja,biara aku dan Rio yang tidur di ruangan tersebut "ucap Hendra.

           "Baiklah Good Night semua !"ucap Santika yang mulai ngantuk.
     
       Tengah malam terjadi,hal yang tidak menyenangkanpun terjadi,suara lolongan anjing terdengar,suara anak ayampun terdengar entah dari mana,bau mulai menunjukan bau kamboja,namun juga di ikuti bau amis dan terkadang di pojok pojok ruangan tercium bau melati yang menyengat.Saat Santika selesai dari toilet ia melihat sehela rambut tergeletak di depan pintu,ternyata tidak satu helai saja melainkan beberapa helai yang memberikan arah ke suatu tempat.Santikapun mengikuti jejak helai rambut hingga ia berhenti di sebuah tempat yang ia saja lupa dimana tempat tersebut.Terdapat kursi dan seseorang berambut panjang dengan baju merah dan sedang menyisir rambut dengan sisir sembari menyanyi yang membuat siapapun akan merinding.
       Dengan keberanian Santika mendekati sosok tersebut sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak,nyalinya langsung menciut dan pergi ke kamar.Badannya tiba tiba menggigil dan merasa sangat merinding tak lama bau singkong tercium menandakan ada hantu lagi yang akan muncu,Santika membangnkan Tasya.
 
               "Tasya........Tasya......Tasya bangun ada yang aneh disini "ucap Santika.

           "Bau Singkong,Melati dan Kamboja bukan ? "tanya Tasya yang masih menahan kantuk.

           "Iya "jawab Santika.

       "Itu sudah biasa saya sering melihat mereka,namun mereka hanyya muncul tidak menggangu "ucap Tasya.

           "Benarkah ?!!"ucap Santika.

         "Sudahlah silahkan tidur kembali itu tidak menakutkan "ucap Tasya yang kembali tidur.

       Percaya dengan ucapan Tasya,Santikapun kembali tidur meskipun sedikit terganggu.Keesokan harinya mereka pergi ke belakang hutan untuk meneliti kebenaran hantu hantu yang menggangu Tasya.Santika yang masih makan,segera mempercepat makannya dan pergi menyusul mereka.Saat selesai makan ia melihat sebuah benda yang ditutupi kain,segera Santika membuka kain tersebut dan mendapati sebuah cermin usang yang berdebusaat Santika menempelkan tangannya ke cermin,tanpa sengaja bayangan tangan tersebut berdarah dan penuh luka.
         Saat teman temannya memanggil Santika,bayangan tangan yang ia lihat tiba tiba menghilang dan hanya tampak bayangan biasa dengan di tutupi sarang laba laba.Santikapun datang menemui mereka yang sudah menunggu cukup lama.

             "Kamu ngapain aja lama  banget ? "tanya Rio yang kesal.

        "Maaf,saya tadi baru saja selesai makan "jawab Santika.

            "Sudahlah ayo kita masuk ke hutan ini "ucap Hendra yang ingin menenangkan suasana.

         "Baiklah,hati hati ya,jangan lupa jika sudah menjelang malam segera pulang karena hal yang buruk akan terjadi "ucap Tasya.

          Mereka mencoba melihat sekeliling hutan yang hanya ada pepohonan,daun kering,dan beberapa buah busuk yang jatuh.Namun tak lama mereka melihat bercak darah di sebuah pohon besar,tak hanya itu sebuah sepatu tergelatk di dekat pohon.Hendra mencoba mengambil sepatu tersebut,namun entah mengapa sepatu tersebut terasa berat seakan terdapat sesuatu di dalamnya.
         Benar saja saat Hendra menjatuhkan sepatu tersebut,darah mengisi sepatu tersebut mereka sontak lari dan pergi meninggalkan tempat tersebut,keberadaan mereka mulai jauh dari rumah Tasya dia memasuki pedalamn hingga seseorang dengan memegang gergaji mesin dengan topeng besi yang berlubang di sekitar topeng mendekati mereka dan mengangkat gergaji mesin keatas seakan ingin membunuh mereka.
              Karena kecepatan mereka yang begitu cepat,akhirnya mereka berhasil kabur dari kejaran orang misterius tadi,namun itu juga membuat mereka jauh dari jalan keluar.Hingga matahari sudah berada di arah barat,mereka tidak bisa kembali ke arah itu lagi karena mungkin orang misterius itu masih ada.
          Tak lama dari kejauhan tampak seberkas sinar yang terang,merekapun pergi ke arah sumber cahaya dan menemukan sebuah pasar yang berisi penjual dan beberapa wahana kecil,Hendra mendekati warga disana dan menanyakan tempat tersebut,mereka menjawab bahwa tempat ini adalah sebuah Pasar Malam Hutan Bangka dan pasar ini hanya di selenggarkan seminggu sekali.
              Mereka merasa heran dengan para penjual yang berada di pasar,ia hanya menjual barang barang yang sudah kuno bahkan tak jarang banyak para penjual yang menjula sebuah jimat atau sebuah kalung keberuntungan.
         Beberapa jam kemudian sebuah suara tembak terdengar membuat semua orang berlarian kesana kemari,mereka heran dengan tingkah warga yang membingungkan hingga seseorang yang tidak asing datang,ia adalah seseorang yang mengalami kejar kejaran dengan mereka.Hendra mencoba memukuli orang misterius tersebut dengan tombak yang ada ddi dagangan,namun yang terjadi adalah tombak tersebut hanya menembusi badan orang tersebut,gergaji mesin dinyalakan dan korban mulai berjatuhan dan darah berlumuran.Hendra dan lainnya pergi meninggalkan tempat tersebut dan berlari entah kemana,tiba tiba mereka berhenti di sebuah pohon yang tak asing bagi mereka,mereka juga melihat seorang anak kecil yang hanya memakai satu buah sepatu di kakinya.
          Tak lama orang misterius itu muncul dan menembus tubuh Hendra,dia membunuh anak kecil itu dengan sadis dan membawa mayat tersebut,sebelum anak kecil tersbut di ambil oleh orang misterius,dia memotong kaki anak kecil dan menuangkan darah ke dalam sepatu dan pergi meninggalkan pohon tersebut.
             Baru saja Hendra ingin mengikuti orang misterius tadi,cahaya keluar dan membuat mata mereka silau hingga merek pingsan.Seseorang seperti memanggil Hendra,dan dia adalah Tasya yang sedang mengoyangkan  badan Hendra yang terbaring di sebuah ranjang.

              "Apa yang telah terjadi ?"tanya Hendra.

          "Kalian pingsan di sebuah hutan,beruntung para polisi telah menemukan kalian ang suah menghilang selama 3 hari "jawab Tasya.

      "3 hari ??!!!"teriak Hendra an terkejut.

            "Memangnya apa yang telah kalian alami ?"tanya Tasya.

           Hendra menceritakan semuanya kepada Tasya dan dia menanggapi bahwa semua yang dilihat mereka adalah adegan ulang dari kejadian pembunuhan pasar masal tahun 1994,Hendra juga tidak heran karena ia melihat baran kuno yang disana.Tasya jua bercert bahwa pelku sampai sekaran belum tertangkap dan hanya 5 korban saja yang selamat itupun mereka menjadi gila dan tidak menceritakan apa yang telah mereka lihat.
          Setelah meeka sembuh,merekapun memutuskan untuk pulang dan meninggalkan tempat tersebut namun di jalan mereka melihat seseorang yang sedang berada di dekat hutan dengan gergaji mesin yang menyala.

                             Tamat